mee

mee

Jumat, 11 Februari 2011

gejolak islam abad 21


ISLAM BEGEJOLAK DI ABAD 21
Suatu ketika saya membaca sebuah hadist.
“Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh Islam) bersatu padu mengalahkan kalian dan memperebutkan kalian. Mereka seperti segerombolan orang rakus yang berkerumunan untuk berebut hidangan disekitar mereka” (HR Bukhari dan Muslim)
Menyaksikan kondisi dunia Islam saat ini, sangat perih benak kita. Tidak perlu jauh, kaum muslimin di Indonesia yang berjumlah 87% dari 220 juta jiwa ini tidak mampu berbuat banyak untuk mengatasi berbagai krisis yang membelit mereka. Begitu juga dengan umat Islam di negeri-negeri Islam yang lain yang tengah mengalami kondisi yang tak jauh berbeda. Perang saudara maupun perang akibat pendudukan bangsa lain telah membuat banyak umat Islam menderita.
Jika kita amati, negeri-negeri Islam saat ini tidak memiliki kedaulatan penuh untuk menentukan kehidupan mereka. Intervensi negara-negara adikuasa terutama Amerika Serikat sangat kental dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh para penguasa negeri-negeri tersebut. Imperialisme klasik berbentuk penjajahan fisik memang tidak lagi populer, tetapi sesungguhnya umat Islam masih menjadi obyek imperialisme gaya baru yang lebih halus dan mematikan berupa penjajahan politis dan dominasi ekonomi melalui PBB, IMF, WTO dan berbagai lembaga internasional lainnya yang dimana di kuasai oleh negara-negara Yahudi.
Secara ekonomi, meski tergolong kaya akan sumber daya alam, mayoritas negeri-negeri muslim hidup dalam derita kemiskinan dan belitan hutang. Ini semua disebabkan karena selain buruknya pengelolaan sumber daya, meluasnya praktik-praktik kolusi dan korupsi juga akibat eksploitasinegara-negara Barat melalui strategi penanaman modal asing, hutang luar negeri, peran WTO serta penetapan dollar sebagai standar mata uang dunia.Itu semua sudah termasuk dalam menjajahan terhadap negara muslim secara perlahan-lahan.
Pengrusakan Pemikiran Umat oleh Musuh-musuh Islam
Beberapa permasalahan tersebut hanyalah sebagian kecil dari permasalahan yang kesengsaraannya langsung dirasakan. Pengrusakan terparah yang dilakukan musuh-musuh Islam itu kini justru berfokus pada perngrusakan pemikiran Islam yang ada dikepala kaum muslimin. Pemikiran Islam yang telah membuat kaum muslimin berjaya selama berabad-abad itu telah hilang, dirusak dan diganti  dengan pemikiran-pemikiran sesat yang dilancarkan berat yang merusak aqidah dan akhlaq kaum muslimin. Tidak lain hal itu sebenarnya merupakan upaya musuh-nusuh Islam untuk semakin menancapkan kuku-kukunya di tubuh kaum muslimin. Berbagai perngrusakan itu antara lain:
1.      Ide Nasionalisme: diterapkannya ikatan nasionalisme adalah upaya musuh Islam untuk mencerai beraikan ikatan kukuh berupa aqidah dan persudaraan Islam yang selama ini mereka miliki. Ikatan ini pula yang menjadikan mereka bersikap induvidualistik ketika negeri muslim lain mendapat persoalan dan membutuhkan bantuan dengan alasan masalah dalam negeri negara lain. Sangat jelas fakta dalam benak kita bagaimana Palestina yang merupakan jantung umat Islam hingga saat ini masih dikuasai Yahudi, sedangkan 1,2 milyar kaum muslimin tidak mampu melakukan tindakan yang berarti.
“bukan golonganku orang yang menyerukepada ashobiyah, bukanlah golonganku orang yang berjuang untuk ashobiyah dan bukan golonganku orang yang mati dalam memperjuangkan ashobiyah.”(HR Muslim)
Ashobiyah yang dimaksud adalah perasaan fanatisme termasuk kedalam kesukuan dan nasionalisme. Ashobiyah inilah yang telah memecah belah kaum muslimin
1.      Ide HAM dan Demokrasi: di sisi aqidah, kaum muslimin juga banyak terpesona oleh ide-ide yang bertentangan dengan Islam. Tanpa ragu-ragu demokrasi dan HAM dianut dan diperjuangkan sebagai pemecah problematika hidup. Padahal ide-ide tersebut justru menjadi sumber masalah di negeri-negeri mereka.
2.      Pengrusakan Martabat Wanita: diterapkannya ide kesetaraan gender, telah mengubah sosok wanita yang berperan sangat mulia untuk mendidik generasi muda yang berkualitas menjadi model wanita karier berkembang dimana-mana. Wanita hanya sebagai barang atau sebuah komoditi yang bisa dirasakan oleh siapa saja. Aurat wanita diumbar dimana-mana. Media massa tidak henti-hentinya menayangkan gambar wanita telanjang maupun sedikit tidak telanjang untuk melariskan dagangan.
3.      Tuduhan Negatif  kepada Islam: tidak puas dengan beberapa pengrusakan diatas, musuh-musuh islam tersebut membuat beberapa tuduhan terhadap islam maupun orang Islam. Islam di anggap kuno, kejam, tidak menghormati HAM dan barbarian karena memberlakukan hukuman potong tangan, qisas dan rajam. Tuduhan Teroris maupun Fundamentalis tidak hentinya ditudingkan.
Kesimpulan diatas bahwa problematika utama kaum muslimin saat ini adalah tidak diterapkannya hukum-hukum Islam secara menyeluruh. Problematika diatas berkembang ketika hukum-hukum Allah yang sejatinya adalah Solusi Problematika hidup manusia itu sendiri dilikuidasi dan digantikan oleh aturan-aturan kapitalisme buatan manusia yang sekarang diberlakukan di negeri-negeri Islam.
Kita tentunya tidak boleh hanya berdiam diri sambil mengelus dada terhadap permasalahan ini. Allah berfirman:
“Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri.”(QS Ar Ra’du:11)
13 abad kesuksesan penerapan hukum Islam oleh institusi Khilafah Islamiyah dalam sejarah dunia menjadi bukti yang tak mungkin dipungkiri. Selain itu, kita dapat temukan seruan tegas untuk menerapkan Islam secara menyeluruhyang disertai celaan serta ancaman keras jika kita berpaling; yang sesungguhnya telah tercantumkan di dalam Al Qur’an.
Tinggal dari kita sendiri bagaimana menyikapi masalah – masalah yang menyangkut agama kita.Karena sesungguhnya agama yang paling mendapatkan Ridho dari Allah adalah islam.
Namun apabila di dalam agama Islam sendiri kita harus saling bercerai berai apa tidak mungkin agama kita nantinya akan musnah karena perkembangan jaman yang akan di kuasai kaum Yahudi.Untuk menyikapi masalah ini mungkin lebih baik dan adakalanya kita mampu mengintrospeksi diri kita di dalam agama islam ini apakah sudah tercermin islam yang benar-benar berpedoman dari Al-qur’an dan hadist Nabi kita, agar hingga 1000 tahun lagi Islam masih kokoh tanpa adanya problematika seperti ini di abad-abad selanjutnya.
Kita bisa lihat contoh yang benar-benar nyata dan dapat kita rasakan betapa menderitanya saudara-saudara kita di Palestina yang tersiksa karena kekuasaan kaum Yahudi Israel.Kebebasan mereka terlah terampas.Belum kaum muslim yang berada di minoritas negara Yahudi seperti Amerika Serikat mereka tidaklah mendapat kebebasan,peristiwa pembakaran sebuah masjid di Amerika dan apa kita masih ingat saat seorang Pendeta agama Yahudi di Amerika yang akan membakar Al-Qur’an sehari setelah umat Islam merayakan Idul Fitri,itu merupakan cara agar Islam hancur dan di kemudian hari di abad selanjutnya mereka menginginkan Islam itu musnah dan menjadikan dunia ini dunia Yahudi.
Hendaknya kita mampu bercermin dari segala kejadian tersebut agar kita mampu membentengi dan menjadikan agama kita ini lebih kuat dan kokoh agar mampu bertahan beratus ratus abad lagi.
Belakangan ini negara Mesir pun mulai meminta bantuan dari Negara Yahudi untuk menyelesaikan persoalan negaranya,Mesir telah bersekutu dengan negara Yahudi. Ada apihak lain dibalik dalam pemadaman jaringan internet dan telepon selular pada pekan pertama aksi revolusi di Mesir yang dimulai 25 Januari lalu. Karena keterbatasan teknologi, Rezim Mubarak terpaksa meminta pakar teknologi Israel untuk menghadang akses internet nasional demi mengendalikan protes yang kian meluas, Hal itu sudah menunjukkan betapa negara Yahudi mampu memanfaatkan situasi untuk menguasai negara-negara Muslim.
Bahkan ada kabar bahwa Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa mengungkapkan keyakinannya bahwa tidak ada alasan bagi Barat untuk takut akan berdirnya negara Islam di Mesir. Moussa berkata: “Ketakutan ini sungguh sangat tidak berdasar. Saya sadar akan dilema yang dihadapi oleh Barat”
Apakah islam mampu bertahan dengan kondisi terjajah dan terbelenggu oleh negara Yahudi.Sampai kapan Negara Muslim mampu berjalan sendiri dan bertahan tanpa bantuan dan konsolidasi dari Negara Yahudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar